SEBAB ANAK JADI PEMBERONTAK DAN SUKA MELAWAN

Tepat di Hari Ibu yang jatuh pada tanggal 22 Desember setiap tahunnya, perlu kami sampaikan kembali bahwa peran keibuan Anda, para wanita, adalah sangat luar biasa. Sebagai anak kami menyadari tidak ada hadiah yang sepadan. Yang dapat kami berikan kepada Anda, sebagai perwujudan rasa terima kasih kami adalah hati kami serta perhatian dan kepatuhan kami kepada Anda.Kepada Anda para ayah, ketahuilah bahwa tugas dan tanggung jawab Anda juga tidak kalah menakjubkan, berdua dengan istri terkasih Anda, Anda telah bekerjasama, bahu membahu untuk membimbing kami anak-anak Anda, supaya kami dapat tumbuh menjadi orang-orang yang dapat berguna bagi diri sendiri dan orang lain di sekitar kami.Namun ironisnya, harapan demi harapan tersebut seakan-akan hanyalah angan-angan belaka, kenyataannya dalam kehidupan sehari-hari masih sering dijumpai kasus di mana seorang anak berani melawan orang tuanya, bahkan tak jarang ada seorang anak yang tega menyakiti orang tuanya secara fisik. Mengapa hal demikian bisa terjadi?

Seorang psikolog anak, Setyo Mulyadi, mengatakan bahwa, jangan salahkan anak-anak Anda bila tiba-tiba mereka berani melawan Anda atau tidak mau menuruti nasehat Anda. Perlu Anda ketahui, hal ini terjadi dikarenakan ada rasa ketidakpuasan di dalam hati mereka, tentang pola Anda mengasuh, atau karena kurangnya perhatian dari Anda.Oleh karena itu, bila ada di antara Anda yang saat ini sedang menghadapi pemberontakan anak Anda, daripada Anda terus-menerus bermusuhan dengan mereka, berikut ini ada beberapa hal yang perlu Anda ketahui mengenai penyebab mengapa seorang anak tiba-tiba menjadi pemberontak dan berani melawan orang tuanya.


1. Sikap otoriter dari orang tua
Orang tua yang otoriter sangat mempengaruhi kepribadian sang anak, karena tekanan demi tekanan yang dirasakan, lama kelamaan akan membuat anak harus berani mengambil sikap, apakah akan tetap mematuhi orang tuanya atau harus menuruti kata hatinya. Berusahalah untuk tidak menjadi orang tua yang demikian, Anda boleh mengajarkan disiplin serta ketegasan kepada anak Anda, tetapi tetaplah fleksibel dalam proses penerapannya.

2. Menyuruh anak di saat yang tidak tepat
Ketika Anda ingin menyuruh anak Anda untuk melakukan sesuatu, sedangkan dia sedang asyik dengan kegiatannya, biasanya anak akan enggan untuk mematuhi perintah dari orang tuanya karena merasa terganggu. Bila sudah demikian hindari untuk memaksanya, selama Anda tetap bisa melakukannya seorang diri, maka kerjakan. Namun, bila hal tersebut sangat mendesak dan Anda betul-betul membutuhkan bantuan darinya, maka usahakanlah untuk menyampaikannya dengan cara yang baik, beri dia pemahaman bahwa bantuan dari dia sangat Anda perlukan. Dengan demikian, mereka akan merasa dibutuhkan meskipun merasa terganggu anak Anda akan sadar karena itu adalah bagian dari tanggung jawabnya.

3. Orang tua tidak bisa memenuhi keinginan si anak
Bila orang tua tidak bisa memenuhi keinginan anaknya, sebagai bentuk protes biasanya mereka akan menunjukkan sisi keras kepalanya dengan harapan keinginannya dapat dipenuhi atau sekadar ingin mendapatkan perhatian dari orang tuanya.

4. Anak dibiarkan tumbuh hingga mengalami krisis keteladanan
Biasanya terjadi ketika orang tua terlalu sibuk dengan dirinya sendiri, bisa dikarenakan masalah pekerjaan atau karena benar-benar sudah tidak peduli lagi dengan keluarganya. Ketahuilah bahwa anak-anak sangat mendambakan didikan serta teladan dari orang tuanya. Namun, bila di dalam keluarganya peran orang tua sudah tidak lagi berfungsi, maka jangan heran bila mereka berani melawan Anda.

5. Pengaruh lingkungan sekitar dan pertemanan
Lingkungan di mana keluarga Anda tinggal juga sangat mempengaruhi perkembangan kepribadian anak Anda. Kawan-kawan bermainnya juga turut andil dalam proses pembentukan jati diri mereka. Oleh karena itu, bila lingkungan tempat tinggal Anda buruk, maka jangan heran bila tiba-tiba anak Anda bisa mengucapkan sumpah serapah.

6. Mencontoh perilaku orang tuanya
Anak adalah seorang peniru sejati, mereka akan meniru apa saja yang dilihat dan didengarnya. Sebagai orang tua, bila Anda mendapati anak Anda berani melawan, maka introspeksilah diri, tanyalah pada diri Anda apakah selama ini Anda telah menunjukkan teladan yang baik kepada mereka atau justru sebaliknya. Bila Anda mengharapkan memiliki anak-anak yang patuh, maka berikanlah mereka teladan, hentikan segera pertengkaran-pertengkaran dengan pasangan Anda dan jangan pernah mengulanginya lagi. Bentuklah sikap yang positif pada anak Anda sejak mereka masih kecil, sehingga ketika nanti beranjak dewasa mereka akan segan untuk memberontak ataupun melawan Anda.

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "SEBAB ANAK JADI PEMBERONTAK DAN SUKA MELAWAN"

Posting Komentar